PRIA– Hand, 47 tahun. Duda asli Brebes. Tinggal di Puncak, Cianjur. Mendambakan seorang calon istri usia 30-40 tahun. Gadis atau janda tanpa anak. Rambut panjang tidak kurus. 082316601023. Wanita- Diana 23 tahun, cari jodoh yang pengertian dan bertanggung jawab +6285718508608. PRIA- Andi, duda 52 tahun. Mencari janda menerima adanya Fakta baru terungkap dari kasus penganiayana berujung pembunuhan yang dilakukan seorang ibu terhadap tiga anak kandungnya. Pelaku mengaku tertekan karena usahanya bangkrut sejak pandemi Covid-19. Pelaku penganiayaan dan pembunuhan di Dukuh Sokawera, Desa Tonjong, Kecamatan Tonjong, Kabupaten Brebes yakni KU 35 kini tengah menjalani pemeriksaan kejiwaan di RSUD dr Soeselo Slawi. KU tiba di rumah sakit pada Minggu 20/3/2022 malam sekira pukul WIB setelah diamankan oleh pihak kepolisian pada Minggu sore. Pada Minggu pagi sekitar pukul WIB, KU menganiaya tiga anak kandungnya. Akibat perbuatan tersebut, anak kedua berinisial ARK 7 tewas di tempat dengan luka di bagian leher. Sementara anak pertama berinisial S 10 mengalami luka di dada. Anak bungsu laki-laki berinisial E 4,5 mengalami luka di leher. KU kini tengah menjalani perawatan di RSUD dr Soeselo Slawi karena ada dugaan gangguan kejiwaan. Baca juga Kronologi Ibu di Brebes Aniaya Anaknya, Diduga Alami Depresi, Kini Polisi Masih Selidiki Motifnya Baca juga Ibu di Brebes Bunuh dan Lukai Anak-anaknya Pelaku Dikenal Warga Sebagai Sosok Pendiam Baca juga Ibu Bunuh Anak Kandung di Brebes, Jeritan Korban Sempat Terdengar Tetangga, Motif Masih Misteri Salah satu warga menunjukkan bercak darah yang masih terlihat jelas di depan rumah pelaku pembunuhan yang merupakan ibu kandung kepada anaknya yang masih berusia 7 tahun. Peristiwa terjadi di Dukuh Sokawera, Desa Tonjong, Kecamatan Tonjong, Kabupaten Brebes, Minggu 20/3/2022. Tribun Jateng/Desta Leila Kartika Pihak rumah sakit masih melakukan pemeriksaan tahap awal berupa pendekatan kepada pelaku. "Iya sampai saat ini masih dirawat di RSUD dr Soeselo Slawi. Sedangkan untuk pemeriksaanya sendiri masih tahap awal atau lebih tepatnya kami melakukan pendekatan kepada pasien," kata dokter spesialis jiwa RSUD dr Soeselo Slawi, dr Glorio Immanuel. Senin 21/3/2022, mengutip Tribun Jateng. KU mampu menjawab dengan baik sesuai pertanyaan. Namun ia enggan menjawab pertanyaan-pertanyaan tertentu. KU beralasan merasa Lelah menjawab pertanyaan tersebut atau yang menjurus kepada tindakannya.

Brebes- ‎Satu keluarga di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah menderita gangguan jiwa. Ironisnya, mereka tak pernah mendapat pengobatan. Satu keluarga yang mengalami gangguan jiwa itu terdiri dari ibu, Suyati, 40, dan dua anaknya, yakni Nurul Kosiah,13, dan Syariah Awaliyah,10. Mereka merupakan warga RT 5 RW 1 Desa Buaran, Kecamatan Jatibarang,

Tabel Banyaknya Kelahiran Bayi, Kematian Bayi, Ibu Melahirkan dan Kematian Ibu Melahirkan Menurut Kecamatan di Kabupaten Brebes Tahun 2021 Kecamatan Jumlah Kelahiran Bayi Jumlah Kematian bayi Jumlah Ibu Melahirkan Penyebab Kematian Ibu Jumlah Kematian Ibu Jumlah Kematian Ibu Hamil Jumlah Kematian Ibu Bersalin Jumlah Kematian Ibu Nifas 01. SALEM 893 12 885 1 0 0 1 02. BANTARKAWUNG 1,544 13 1,528 1 2 2 5 03. BUMIAYU 1,571 15 1,549 2 0 4 6 04. PAGUYANGAN 1,761 22 1,740 0 0 4 4 05. SIRAMPOG 1,035 6 1,031 0 1 2 3 06. TONJONG 1,143 5 1,138 1 0 3 4 07. LARANGAN 2,291 5 2,285 3 0 5 8 08. KETANGGUNGAN 2,114 41 2,082 4 0 4 8 09. BANJARHARJO 1,923 28 1,911 3 0 5 8 10. LOSARI 2,210 15 2,206 4 1 8 13 11. TANJUNG 1,715 15 1,708 3 0 4 7 12. KERSANA 1,019 6 1,020 0 0 3 3 13. BULAKAMBA 2,991 28 2,968 4 1 5 10 14. WANASARI 2,585 32 2,577 8 0 2 10 15. SONGGOM 1,270 1 1,284 1 0 2 3 16. JATIBARANG 1,368 13 1,360 0 0 0 0 17. BREBES 2,772 26 2,752 3 2 7 12 JUMLAH 2021 30,205 283 30,024 38 7 60 105 2020 31,228 297 31,338 19 5 38 62 2019 31,700 302 31,808 6 4 27 37 2018 32,283 325 32,316 10 1 19 30 2017 32,674 403 31,199 15 1 15 31 2016 33,086 724 34,868 8 6 40 54 Sumber Dinas Kesehatan Kab Brebes
Burungputer pelung yang sudah dilakukan penjodohan akan terus bertelur dan menghasilkan anakan. /Sari. PORTAL BREBES - Beternak burung bagi sebagian orang merupakan hal sulit, namun sebagian lagi beranggapan sangatlah mudah. Terlepas dari hoki, ataupun cara-cara penjodohannya yang dilakukan sudah sangat tepat, burung yang sudah dijodohkan akan
Update Terakhir 01 Nov 2019 Banyaknya Kelahiran Bayi, Kematian Bayi, Ibu Melahirkan dan Kematian Ibu Menurut Kecamatan di Kabupaten Brebes, 2018 Kecamatan Jumlah Kelahiran Bayi Jumlah Kematian Bayi Jumlah Ibu Melahirkan Penyebab Kematian Ibu Jumlah Kematian Ibu Kematian Ibu Hamil Kematian Ibu Bersalin Kematian Ibu Nifas 1 2 3 4 5 6 7 8 01. SALEM 908 24 908 - - - - 02. BANTARKAWUNG 1 543 14 1 553 1 - 1 2 03. BUMIAYU 1 697 21 1 711 - - - - 04. PAGUYANGAN 1 826 15 1 831 - - - - 05. SIRAMPOG 1 185 3 1 178 - 1 2 3 06. TONJONG 1 173 5 1 166 1 - 1 2 07. LARANGAN 2 494 22 2 476 5 - 3 8 08. KETANGGUNGAN 2 218 18 2 232 1 - 2 3 09. BANJARHARJO 1 964 33 1 967 1 - - 1 10. LOSARI 2 413 35 2 409 1 - 1 2 11. TANJUNG 1 793 21 1 796 - - 3 3 12. KERSANA 1 045 3 1 043 - - - - 13. BULAKAMBA 3 078 21 3 086 - - 1 1 14. WANASARI 2 777 24 2 797 - - 3 3 15. SONGGOM 1 415 4 1 419 - - - - 16. JATIBARANG 1 469 20 1 460 - - 2 2 17. BREBES 3 285 42 3 284 - - - - Jumlah 32 283 325 32 316 10 1 19 30 Sumber Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes IstilahPasar Jodoh masih melekat hingga saat ini di Desa Parean Girang, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu. Budaya Sakral yang Hanya Ada di Indramayu, Jadi Ajang Cari Jodoh Ala Petani. Baca juga: Venna Melinda dan Ferry Irawan Diminta Lakukan Ini di Kamar Tiap Malam, Ibunda: Kamu Harus Lama. Reni (41) warga Desa Parean Girang
em>Kematian ibu di Brebes menjadi yang tertinggi pertama di Jawa Tengah di tahun 2014-2018. Jarak ke fasilitas kesehatan merupakan faktor penting yang berkontribusi terhadap kematian ibu. Pemanfaatan Sistem Informasi Geografis SIG untuk memetakan kasus kematian ibu dan jarak ke fasilitas kesehatan berguna dalam merencanakan program intervensi penurunan kematian ibu. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan persebaran kasus kematian ibu dan perbedaan jarak ke fasilitas kesehatan antara kelompok kasus dan kontrol. Sebanyak 145 sampel diambil acak yaitu 29 kasus 116 kontrol. Koordinat rumah ibu dan fasilitas kesehatan diperoleh melalui pengukuran di lapangan. Persebaran kasus kematian ibu terkonsentrasi di Brebes utara. Persebaran bidan desa dan Puskesmas merata. Persebaran rumah sakit tidak merata dan lokasinya berdekatan dengan rumah sakit lainnya. Peta jangkauan ke bidan desa, ke puskesmas dan ke rumah sakit menunjukkan bahwa sebagian besar tidak ada perbedaan antara kelompok kasus dengan kontrol. Hampir semua kasus dan kontrol berada di luar jangkauan rumah sakit. Pemerintah perlu menambah sarana rumah sakit yang lebih mudah dijangkau dari rumah ibu bersalin serta menyediakan layanan persalinan yang dekat dari pemukiman misalnya Bidan Praktek tahun [17]. Jumlah anak dibagi menjadi 2 yaitu 1-3; dan 0 dan ≥4 [18]. Jarak kehamilan dibagi menjadi 2 yaitu ≥ 2 tahun dan tidak punya jarak kehamilan; dan 2 tahun [19]. Hal ini terjadi karena jarak kehamilan yang terlalu dekat akan meningkatkan resiko maternal depletion syndrome yang dapat mempengaruhi status gizi ibu hamil. Hasil penelitian di Uruguay menunjukkan bahwa jarak kehamilan 35 tahun Jumlah anak Banyak anak 1-3 Tidak punya anak 0 dan terlalu banyak anak ≥4 Jarak kehamilan ≥2 tahun dan tidak punya jarak kehamilan 1,5 km [13]. Hasil analisis spasial jangkauan ke bidan desa pada Gambar 3 menunjukkan bahwa sebagian besar ibu yang meninggal dan ibu yang masih hidup berada dalam jangkauan bidan. Adapun besar jangkauan bidan desa sebagaimana tampak dalam legend peta adalah 1500 m. Tampak pula tidak ada perbedaan jangkauan ke bidan antara ibu yang meninggal dan ibu yang masih hidup, kecuali di kecamatan Tanjung dan Wanasari terdapat lokasi ibu yang meninggal yang berada jauh dari jangkauan bidan dibandingkan lokasi ibu yang masih hidup. Hasil tersebut dikuatkan dengan hasil uji beda jangkauan bidan desa antara kelompok ibu yang meninggal dan kelompok ibu yang masih hidup dalam Tabel 2. Uji beda yang menggunakan pearson-chi square ini menunjukkan nilai yang tidak signifikan nilai p>0,05 yang berarti bahwa tidak ada perbedaan jangkauan bidan desa antara kelompok ibu yang meninggal dengan yang masih hidup. Tabel 2. Perbedaan jarak rumah ibu ke fasilitas kesehatan antara ibu yang meninggal dengan yang masih hidup Jangkauan Puskesmas Jangkauan Puskesmas adalah sebesar 3 km [12]. Pada Gambar 5, meskipun nampak jelas tidak adanya perbedaan antara ibu yang meninggal dan ibu yang masih hidup, tetapi di Indah Iswati, Zahroh Shaluhiyah, Farid Agushybana KREA-TIF JURNAL TEKNIK INFORMATIKA Jangkauan fasilitas kesehatan terdekat Jarak rumah ibu ke bidan desa Di dalam jangkauan ≤1500 m Di luar jangkauan >1500 m Jarak rumah ibu ke Puskesmas Di dalam jangkauan ≤3000 m Di luar jangkauan >3000 m Jarak rumah ibu ke rumah sakit Di dalam jangkauan ≤5000 m Di luar jangkauan >5000 m Kecamatan Larangan, Kecamatan Wanasari, Kecamatan Bantarkawung, Kecamatan Banjarharjo dan Kecamatan Sirampog terdapat lokasi ibu yang meninggal yang berada jauh dari jangkauan Puskesmas dibandingkan ibu yang masih hidup. Hasil analisis deskripsi dari SIG tersebut dikuatkan dengan hasil analisis pearson-chi square pada Tabel 2 yang membuktikan bahwa tidak ada perbedaan jangkauan Puskesmas antara kelompok ibu yang meninggal dengan yang masih hidup. Jangkauan Rumah Sakit Rumah ibu berada dalam jangkauan rumah sakit bila berjarak paling jauh 5 km [13]. Sedangkan di luar jaringan bila >5 km. Pada Gambar 6, hampir semua kasus dan kontrol berada di luar jangkauan rumah sakit, kecuali di tengah kota Brebes. Tampak pula di Gambar 6, tidak ada perbedaan jangkauan ke rumah sakit antara kasus dengan kontrol, kecuali di kecamatan Ketanggungan dan Losari. Analisis deskripsi tersebut diperkuat oleh hasil analisis bivariat pada Tabel 2 yang membuktikan bahwa nilai p>0,05 sehingga dapat dinyatakan tidak ada perbedaan jangkauan rumah sakit antara kelompok ibu yang meninggal dengan yang masih hidup. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa dari sebagian besar responden, tidak ada perbedaan jarak ke fasilitas kesehatan baik bidan desa, Puskesmas maupun rumah sakit antara kelompok kasus dan kontrol. Hal ini karena jarak merupakan faktor yang tidak bisa dimodifikasi oleh ibu yang mau tidak mau ia harus menerimanya [25]..Faktor lain yang bisa berkontribusi pada kematian ibu diantaranya kualitas pelayanan, jenis pelayanan, pembiayaan dan sosial budaya [26]. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian di Banjarnegara yang menunjukkan bahwa jarak ke fasilitas kesehatan terdekat tidak berhubungan dengan kematian ibu [26]. Ibu Pemetaan Kasus Kematian Ibu di Kabupaten Brebes Berbasis Sistem Informasi Geografis KREA-TIF JURNAL TEKNIK INFORMATIKA Gambar 5. Peta Jangkauan Puskesmas terhadap Lokasi Ibu di Kabupaten Brebes Gambar 6. Peta Jangkauan Rumah Sakit terhadap Lokasi Ibu di Kabupaten Brebes yang jauh rumahnya sama dengan yang dekat dalam memanfaatkan fasilitas kesehatan terdekat karena lebih mempersiapkan waktu untuk menghadapi persalinan dibandingkan dengan yang dekat. Meskipun menurut MacCarthy dan Maine menyatakan bahwa salah satu diantara determinan kematian ibu adalah akses ke pelayanan kesehatan [27], akan tetapi dalam penelitian ini jarak ke pelayanan kesehatan terbukti tidak menjadi masalah pada kematian ibu. Dalam hal ini perlu ditelusuri lebih lanjut tentang apakah ada faktor keterlambatan saat pengambilan keputusan, keterlambatan perjalanan atau keterlambatan penanganan. Kemungkinan kematian ibu bukan kontribusi dari faktor jarak yang cenderung tidak dapat dimodifikasi melainkan faktor lain seperti keterlambatan pengambilan keputusan, keterlambatan perjalanan dan keterlambatan penanganan. Temuan yang menarik bagi pemangku kepentingan adalah terdapat kesenjangan yang lebar antara rumah ibu yang berada di dalam dengan yang di luar jangkauan rumah sakit. Fakta bahwa hampir semua lokasi ibu berada di luar jangkauan rumah sakit menunjukkan kebutuhan yang mendesak bagi penambahan ketersediaan rumah sakit di daerah yang belum terjangkau layanan yang selama ini sudah ada. Pentingnya keterjangkauan lokasi rumah sakit dari lokasi ibu bersalin karena berpengaruh pada kecepatan dalam mendapatkan pertolongan kegawatdaruratan obstetrik. Hasil penelitian ini menunjukkan kasus kematian ibu lebih banyak terjadi pada ibu yang berada di luar jangkauan rumah sakit. KESIMPULAN Melalui pemanfaatan SIG untuk memetakan pola distribusi spasial kematian ibu dan kelompok ibu bersalin yang masih hidup diketahui bahwa tidak terdapat perbedaan jarak ke bidan desa antara ibu yang meninggal dengan ibu yang masih hidup, kecuali di Kecamatan Tanjung dan Wanasari. Tidak terdapat perbedaan jarak ke Puskesmas antara ibu yang meninggal dengan ibu yang masih hidup kecuali di Kecamatan Bumiayu dan Sirampog. Tidak terdapat perbedaan jarak ke rumah sakit antara ibu yang meninggal dengan ibu yang masih hidup kecuali di kecamatan Ketanggungan dan Losari. Berada di luar jangkauan rumah sakit dimiliki oleh hampir semua ibu pada kelompok ibu yang meninggal maupun ibu yang masih hidup. Posisi ibu hamil atau ibu bersalin sebaiknya tidak boleh lebih dari 5 km jaraknya dari rumah sakit untuk mencegah kematian ibu yang diakibatkan keterlambatan dalam mengakses rumah sakit. Pemerintah perlu menyediakan layanan persalinan yang dekat dari pemukiman misalnya Bidan Praktek Swasta serta menambah sarana rumah sakit yang mudah dijangkau dari lokasi ibu. DAFTAR PUSTAKA [1] Abouzahr C. Wardlaw T, Choi Y, Shibuya K, Lwin NN, Betran A, Jones G, et a. Maternal mortality in 2000 estimates developed by WHO, UNICEF and UNFPA. 2000. [2] World Health Organization. Trends in maternal mortality 1990 to 2015 estimates by WHO, UNICEF, UNFPA, World Bank Group and the United Nations Population Division. Geneva ; 2015. in Maternal Mortality 1990 to 2015 full [3] Alkema L, Chou D, Hogan D, Zhang S, Moller A, Gemmill A, et al. Global, regional and national levels and trends in maternal mortality between 1990 and 2015 with scenario-based projections to 2030 a systematic analysis by the UN Maternal Mortality Estimation Inter-Agency Group. Lancet. 2016; 38710017 462–74. Indah Iswati, Zahroh Shaluhiyah, Farid Agushybana KREA-TIF JURNAL TEKNIK INFORMATIKA [4] Agushybana F. Influence of Husband Support on Complication During Pregnancy and Childbirth in Indonesia. J Heal Res. 2016;304249–55. DOI [5] Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014. Semarang Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah; 201517 [6] Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015. Semarang Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah; 2016 17. [7] Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016. Semarang Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah; 2016 15.. [8] Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017. Semarang Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah; 2017 37 [9] Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018. Semarang Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah; 2019 39 [10] Thaddeus M. Too Far to Walk Maternal Mortality in 1994;3881091-1110 [11] Say L, Chou D, Gemmill A, Tunçalp Ö, Moller A, Daniels J, et al. Global causes of maternal death a WHO systematic analysis. Lancet Glob Heal. 2014;2323–33. [12] Jamalulael I, Susetyo B. Model Kinerja Pondok Pesantren Berbasis WebGIS. Krea-TIF. 2018;6148. DOI [13] Badan Standarisasi Nasional Republik Indonesia. SNI 03-1733-2004 Tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaan. 2004 [14] Pemerintah Republik Indonesia. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2003. [15] Fibriana AI. Faktor – Faktor Risiko yang Mempengaruhi Kematian Maternal. Tesis. Program Studi Magister Epidemiologi Universitas Diponegoro. 2007.. [16] Badan Pusat Statistik Indonesia. Statistik Pendapatan Februari 2019. 2019. [17] Adisasmita A, Carl VS, Ayman AEE, Poppy ED, Judith JR, Michele K QR and RF. Maternal Characteristics and Clinical Diagnoses Influence Obstetrical Outcomes in Indonesia. Matern Child Health J. 2015;191624–33. DOI [18] Upadhyaya I. Maternal death reviews of a tertiary care hospital. J Nepal Med Assoc. 2014;52193714–9. DOI [19] Ayu T, Ien H, Fibriana AI. Kejadian Kematian Maternal di RSUD DR. Soesilo Slawi. Higeia J Public Heal. 2017;1436–48. [20] Yego F, Este CD, Byles J, Williams JS, Nyongesa P. Risk factors for maternal mortality in a Tertiary Hospital in Kenya a case control study. BMC Pregnancy and Childbirth. 2014;1438. [21] Dyah Wulan Sumekar, Atik Mawarni, Cahya Tri P, Farid Agushybana PG. Faktor-faktor Penentu dalam Upaya Pencarian Pelayanan Perawatan Antenatal di Daerah Pesisir Pantai Utara Jawa. 1999 [22] Bari SA. Buku Panduan Praktis Pelayanan Maternal dan Neonatal. Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2006. [23] Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu. 2010. [24] Conde-agudelo A, Belizán JM. Maternal morbidity and mortality associated with interpregnancy interval cross sectional study. 2000;1255–9. [25] Sari TW, Agushybana F, Dharmawan Y. Analisis Spasial Pemilihan Tempat Pertolongan Persalinan Di Kelurahan Sendangmulyo Semarang Tahun 2010. J Kesehatan Reproduksi. 2011;13113–24. Pemetaan Kasus Kematian Ibu di Kabupaten Brebes Berbasis Sistem Informasi Geografis KREA-TIF JURNAL TEKNIK INFORMATIKA [26] Setiawan A, Lazuardi L, Hakimi M, Biostatistika D, Populasi K, Kedokteran F, et al. Analisis Distribusi Spasial Kematian Ibu di Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011 – 2013. J Inf Syst Public Heal. 2017;12. [27] J McCarthy, Maine D. A Framework for Analyzing the Determinants of Maternal Mortality. Studies in Family Planning. 1992 23. DOI Indah Iswati, Zahroh Shaluhiyah, Farid Agushybana KREA-TIF JURNAL TEKNIK INFORMATIKA ResearchGate has not been able to resolve any citations for this Jamalulael Budi Susetyoh1 align="center"> Abstrak Pentingnya peranan pesantren yang berada di KabupatenBogor menjadi motivasi untuk memecahkan masalah seperti sulitnya mencari letak pesantren dengan merancang dan membuat sebuah sistem yang dapat digunakan untuk mencari letak pesantren serta informasi lain yang terkait. Penerapan Sistem Informasi Geografis SIG merupakan langkah yang tepat untuk mengetahui lokasi pondok pesantren yang terdapat di Kabupaten Bogor bagian barat karena SIG mempunyai kemampuan yang sangat luas, baik dalam proses pemetaan dan analisis sehingga teknologi tersebut sering dipakai dalam proses perencanaan tata sistem berbasis spasial dalam melakukan analisis kinerja pesantren, diharapkan mempermudah dalam pencarian pesantren yang telah diidentifikasi tingkat optimalisasi kinerja pondok pesantren dengan menggunakan metode pendekatan AHP Analytical Hierarchy Process dan CPI Composite Performance Index yang dibedakan menggunakan teknik natural bricks, hanya ada dua pesantren di Kabupaten Bogor wilayah barat yang memiliki nilai optimal yaitu pesantren ummul quro al islami dan pesantren sahid. Hal ini disebabkan kedua pesantren tersebut memiliki luas lahan yang sangat luas sehingga berpotensi unduk dapat dikembangkan membangun sarana dan prasarana yang dibutuhkan pesantren tersebut. Abstract The importance of the role of Islamic boarding schools in Bogor Regency is a motivation to solve problems such as the difficulty of finding the location of pesantren by designing and creating a system that can be used to find the location of pesantren and other related information. The application of Geographic Information Systems GIS is the right step to find out the location of Islamic boarding schools in the western part of Bogor Regency because GIS has very broad capabilities, both in the process of mapping and analysis so that the technology is often used in the spatial planning process. Spatial based analysis of Islamic boarding school performance is expected to facilitate the search for Islamic boarding schools that have identified the level of optimization of Islamic boarding schools' performance using the Analytical Hierarchy Process and CPI Composite Performance Index methods that are distinguished by natural bricks, there are only two Islamic boarding schools. The western region of Bogor Regency has optimal values, namely ummul quro al Islamic boarding schools and sahid Islamic boarding schools. This is due to the fact that the two pesantren have a very large land area so that the potential of the Islamic boarding school can be developed to build the facilities and infrastructure needed by the islamic boarding school . 59 months interpregnancy intervals were observed for and of women, respectively. After adjustment for major confounding factors, compared with those conceiving at 18 to 23 months after a previous birth, women with interpregnancy intervals of 5 months or less had higher risks for maternal death odds ratio 95% confidence interval to third trimester bleeding to premature rupture of membranes to puerperal endometritis to and anaemia to Compared with women with interpregnancy intervals of 18 to 23 months, women with interpregnancy intervals longer than 59 months had significantly increased risks of pre-eclampsia to and eclampsia to Interpregnancy intervals less than 6 months and longer than 59 months are associated with an increased risk of adverse maternal Prevention of Maternal Mortality Program is a collaborative effort of Columbia University's Center for Population and Family Health and multidisciplinary teams of researchers from Ghana, Nigeria and Sierra Leone. Program goals include dissemination of information to those concerned with preventing maternal deaths. This review, which presents findings from a broad body of research, is part of that activity. While there are numerous factors that contribute to maternal mortality, we focus on those that affect the interval between the onset of obstetric complication and its outcome. If prompt, adequate treatment is provided, the outcome will usually be satisfactory; therefore, the outcome is most adversely affected by delayed treatment. We examine research on the factors that 1 delay the decision to seek care; 2 delay arrival at a health facility; and 3 delay the provision of adequate care. The literature clearly indicates that while distance and cost are major obstacles in the decision to seek care, the relationships are not simple. There is evidence that people often consider the quality of care more important than cost. These three factors-distance, cost and quality-alone do not give a full understanding of decision-making process. Their salience as obstacles is ultimately defined by illness-related factors, such as severity. Differential use of health services is also shaped by such variables as gender and socioeconomic status. Patients who make a timely decision to seek care can still experience delay, because the accessibility of health services is an acute problem in the developing world. In rural areas, a woman with an obstetric emergency may find the closest facility equipped only for basic treatments and education, and she may have no way to reach a regional center where resources exist. Finally, arriving at the facility may not lead to the immediate commencement of treatment. Shortages of qualified staff, essential drugs and supplies, coupled with administrative delays and clinical mismanagement, become documentable contributors to maternal deaths. Findings from the literature review are discussed in light of their implications for programs. Options for health programs are offered and examples of efforts to reduce maternal deaths are presented, with an emphasis on strategies to mobilize and adapt existing resources.
Nohp janda siap nikah siri 2020 : No hp janda siap nikah siri 2020 : Janda kesepian no hp janda cari jodoh sederhana 2021 : No hp janda cari jodoh. Cari calon istri single/janda umur 30 s/d 40th . Berikut ini selengkapnya artikel tentang aku hanyalah wanita biasa statusku janda ingin cari jodoh sederhana ikhlas menerimaku apa adanya , .
- Kasus seorang ibu yang membunuh anaknya di Brebes, Jawa Tengah mengundang keprihatinan masyarakat. Kasus tersebut terjadi di Dukuh Sokawera, Kecamatan Tonjong, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah pada Minggu 20/3/2022 berinisial KU 35 diduga menganiaya tiga anaknya hingga salah satunya meninggal dunia. Sementara dua anak lainnya berhasil selamat dan sedang menjalani perawatan di rumah sakit. Baca juga [POPULER TREN] Profil Rara, Pawang Hujan MotoGP Mandalika Ibu Bunuh Anak di Brebes Berikut fakta-fakta kasus ibu bunuh anak kandung di Brebes, sebagaimana dihimpun oleh Teriakan minta tolong di waktu subuh Minggu waktu subuh, sejumlah tetangga mendengar suara keributan berupa teriakan histeris anak-anak dari rumah pelaku. Tetangga yang penasaran pun mendatangi rumah KU dan berupaya membuka paksa pintu rumah yang terkunci. Saat berhasil dibuka, terlihat pelaku yang masih mengenakan mukena duduk di samping anaknya yang tergeletak bersimbah darah. 2. Satu anak tewas, 2 terluka Perbuatan pelaku menyebabkan anak keduanya, yakni ARK 7 meninggal dunia. Sementara S 10 dan E 4,5 mengalami luka di bagian dada dan leher. “Saya dobrak pintu dan saya lihat ARK sudah tergeletak di lantai. Anak-anak yang lain mengunci diri dalam kamar,” tutur Iwan 55, tetangga pelaku. Baca juga Ibu Bunuh Anak Kandung di Brebes, Diduga Alami Gangguan Jiwa, Ini Pengakuan Pelaku Duabelas tahun TKW Brebes belum kembali ke tanah air. Nama TKW : Encih Pratiwi binti Abdullah, desa Kemurang RT 03 RW 03, Kec. Tanjung, Kab. Brebes; PPTKIS : PT Boughsan Labrindo, jln kelapa dua wetan no. 17, RT 07 RW 02 Ciracas, Jakarta Timur. Nama sponsor : Subono, Desa Pabedilan, Cirebon, Jawa Barat. Negara tujuan : Arab Saudi. Sudarti Sudarti and Malik, Nazaruddin and Sutikno, Sutikno (2011) MODEL PENGUKURAN KINERJA EKONOMI DAN KEMANDIRIAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR. Journal of Innovation in Business and Economics (JIBE), 2 (1). ISSN 2580--2025 YUDA, ANDY (2011) ANALISA PEMBIAYAAN BUDIDAYA LEBAH MADU Apis mellifera

VideoPNS cari jodoh viral di media sosial. PNS itu bernama Yesi Indola Sari, 37 tahun. Ia bekerja di RSUD Muara Dua, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selat

Search No Wa Janda. Janda Enterprises Llc was founded in 1987, and is located at 3303 K Ave in Anacortes 478 Me gusta · 185 personas están hablando de esto salam kenal dengan baik baik saja, tidak kasar, apaadanya,polos, pengertian silahkan yang mau langsung capcus juga boleh silahkan yang gak munafik Di dalam pesan tersebut, terlihat bermacam .
  • 4e2hor61i1.pages.dev/280
  • 4e2hor61i1.pages.dev/229
  • 4e2hor61i1.pages.dev/424
  • 4e2hor61i1.pages.dev/285
  • 4e2hor61i1.pages.dev/460
  • 4e2hor61i1.pages.dev/213
  • 4e2hor61i1.pages.dev/171
  • 4e2hor61i1.pages.dev/17
  • ibu ibu cari jodoh di kabupaten brebes no hp